SEJARAH DALAM
PERSPEKTIF PENDIDIKAN
A. Sejarah
dan Pewarisan Nilai.
Pendidikan
pada hakikatnya merupakan upaya pewarisan nilai-nilai dan budaya. Budaya dan
nilai-nilai yang di pandang baik dan di junjung tinggi oleh generasi terdahulu
diwariskan dan di teruskan kepada generasi berikutnya, bukan saja sebagai upaya
untuk mensosialisasikan dan mengintegrasikan individu-individu ke dalam
komunitas bangsanya, lebih jaauh lagi di maksudkan sebagai upaya memberikan
bekal kekuatan dalam menghadapi masa kini dan bahkan masa-masa yang akan
datang.
Hubungan
antara sejarah dan pendidikan ialah bahwa proses pendidikan memerlukan dukungan
sejarah, sebab sejarahlah pada hakikatnya yang memberikan bahan-bahan,
inspirasi, motivasi dan berbagai perspektif bagi proses pengembanga daya-daya
manusia yang menjadi hakikat dan inti pokok pendidikan.
B. Pewarisan
Nilai, Kesadaran Sejarah dan Pembangunan Bangsa.
Perlu disadari
pula bahwa peranan sejarah dalam proses pendidikan sebagai bahan, inspirasi,
motivasi dan perspektif dalam pengembagan daya-daya manusia tidaklah sebagai
sesuatu yang berfungsi dengan sendirinya. Untuk itu di perlukan pula prasyarat
lain, yaitu kesadaran sejarah.
Kesadaran sejarah dalam hubungan ini lebih dikaitkan kepada kesadaran sejarah
sebagai bangsa, ialah mengenai bangsanya sendiri, mengenai self understanding of nation, kesadaran mengenai sangkan parannya bangsa sendiru, serta
persoalan-persoalan siapakah kita ini dan mengapa kita menjadi seperti sekarang
ini, persoalan what we are, why we are
what we are.